Rabu, 23 September 2009

Setelah diurug... lap Garuda


Lapangan Garuda...

Desa Yang Berubah




Saat ini sedang ada pembangunan rel ganda Kereta Api, yang tanah urugannya dijadikan untuk meratakan lapangan garuda dan juga lapangan kali jurang. Tentu akan banyak proyek, sumber penghasilan bagi yang bisa gabung bekerja.

nantinya jalan rel ada dua, sehingga menyeberang harus lebih hati-hati. yang jelas akan lebih bising karena semakin banyak kereta yang lewat.

Sekolah diniyah pun menjadi bagus saat ini. Sekolah ini berdiri di atas tanah wakaf dari almarhum H. Abdul Ghofur dan almarhum Mukdi, -- semoga Allah mengampuni mereka berdua dan menempatkannya di tempat yang mulia -- dua sesepuh Bani Salbi alias Bani Daham.

Sabtu, 12 September 2009

Galuhtimur, desa purba?


Mendengar nama Galuh, jadi teringat nama kerajaan Galuh di jaman dulu, yang melintas antara sebagian tatar SUnda dan jawa tengah bagian barat. Kerajaan ini bahkan lebih tua dari Pajajaran dan Majapahit, ini yang dibaca di Buku Sejarah Pembentukan Kabupaten Banyumas. Tapi apakah desa Galuhtimur tempat beranak-pinak keturunan Daham alias Dipa leksana berasal atau berkaitan dengan kerajaan itu? Atau hanya kebetulan?

Yang jelas di buku itu dikatakan bahwa sebagai bukti wilayah kerajaan Galuh, disebutkan adanya nama-nama yang sampai sekarang masih ada, antara lain desa Galuhtimur itu. Terlebih dengan pernah ditemukannya patung 'gajahwong' di alas/hutan yang disebut alas gajah wong. Juga batu-batuan 'gagang golok' serta jalan-2 desa yang sudah ada sebelum rel kereta api dibangun oleh Welanda (Belanda).